Tipe Karyawan dan Hubungan Kerja Efektif


TIPE KARYAWAN vs HUBUNGAN KERJA EFEKTIF

Dalam   setiap melakukan pekerjaannya, idealnya setiap orang ingin memahami faktor-faktor di sekelilingnya. Terutama pemahaman tentang kepribadian sesama karyawan atau bos (manajer)nya. Dengan demikian hubungan kerja di antara karyawan dan dengan manajer akan berjalan efektif. Saling menyalahkan akan semakin diperkecil.Sementara yang terjadi adalah terbangunnya saling percaya dan saling memahami pribadi masing-masing.


Bagi mereka yang mampu membangun hubungan kerja yang efektif selalu berwajah dan bersikap cerah dan enerjetik. Orang seperti ini berpandangan positif terhadap lingkungannya. Mereka banyak memiliki teman dan bahkan sahabat. Sebaliknya yang berpandangan negatif. Mereka cenderung dapat menyebabkan suasana kerja penuh depresi dan melelahkan. Orang yang berspirit rendah seperti ini bisa mempengaruhi teman-temannya. Orang lain bakal  menghindari bahkan menjauhinya.Untuk saling memahami sesama kolega kerja dan manajer maka diperlukan pemahaman tentang beragam tipe orang

  • Golongan pertama disebut sebagai ”dominant directors”
Orangnya bersifat ekstrovert dan berfokus pada tugas. Kalau bekerja didasari keramahan, langsung atau tidak berbelit, berorientasi pada hasil dan persaingan, dan sering dimotivasi oleh kekuasaan.Selain itu biasanya orang-orang bersifat itu siap berkonfrontasi dengan orang lain, membuat keputusan dengan mudahnya,dan ambisius. Mereka menikmati pengalihan tanggung jawab dan menolak kekuasaan dari orang lain. Saking sifatnya yang selalu bergerak cepat, mereka  kadang-kadang tampak berlaku kasar, lancang, dan tidak sabar. Selalu melangkah cepat, ingin selalu sesuatu dikerjakan dengan benar dan segera, dan tidak menyukai hasil yang buruk.

Untuk bisa bekerja efektif dengan tipe ”pengarah dominan” maka perlu berkomunikasi dengan jelas, akurat, dan langsung ke persoalan dengan cepat. Jangan bertele-tele. Hindari berbicara hal-hal yang teoritis atau abstrak, konseptual,dan berbagai masalah yang menyangkut orang lain. Perlakukanlah dia dengan semangat kerja tinggi dan biarkanlah dia berpikir sebagai orang yang bertanggung jawab akan pekerjaannya.

  • Golongan kedua yang juga ekstrovert dan berfokus pada persoalan-persoalan orang adalah ”interacting socialisers”
Golongan ini senang kepada setiap orang dan bekerja di tengah-tengah mereka. Beberapa sifat yang menonjol antara lain adalah antusias, optimistis, mudah bersosialisasi, senang bicara, persuasif dan impulsif. Mereka juga bagus dalam mempengaruhi orang lain, sifat senang dan sayang pada orang lain, enerjetik, kreatif, dan terbuka dengan perasaan orang lain. Selain tiu mereka juga mengembangkan perubahan, kecenderungan-kecenderungan dan gagasan baru, dan pengakuan terhadap prestasi. Namun yang perlu diketahui bahwa mereka sering bekerja tidak teratur dan kurang memperhatikan hal-hal yang rinci, sia-sia, mudah digugah, manipulatif, dan tidak disiplin.

Mengembangkan hubungan kerja yang baik dengan golongan tersebut tentunya dengan membangun hubungan individual yang efektif. Caranya antara lain menghindari untuk  bicara tentang pekerjaan secara rinci. Sebaliknya berfokuslah pada gambaran dan visi yang besar. Biarkan mereka bicara, berpartisipasi, memotivasi,dan menciptakan suasana menyenangkan. Perlakukanlah mereka sebagai sahabat.

  • Golongan Ketiga adalah yang disebut ”steady relaters”
Mereka umumnya introvert, fokus pada orang dan hubungan kerja dalam menyelesaikan tugas dengan komplit. Mereka tidak menyukai konflik dan lebih menyenangi rutinitas yang sudah ada dan stabil ketimbang sesuatu yang belum dicoba dan diuji. Cenderung bersikap diam dan sering berlaku tidak tegas. Namun mereka loyal, stabil, taatasas, seolah sebagai pemain tim yang gampangan, penolong dan suka membuat orang senang. Sebagai pemikir dan pendengar yang baik,mereka senang membuat orang yang sedang marah menjadi tenang kembali. Mereka juga sebagai perekat dalam membangun tim kerja yang solid. Namun disi lain kadang-kadang tingkah mereka terlihat kurang meyakinkan, bimbang, janggal, posesiv, dan umbar janji yang terkadang goyah.

Untuk menemukan pemikiran atau opini seorang “steady relater”, kita harus banyak bertanya dengan pertanyaan terbuka dan mendengarkannya secara hati-hati. Jangan memandang rendah mereka apakah dalam hal loyalitas dan kontribusi mereka.

  • Golongan keempat disebut “conscientious thinkers”; introvert yang fokus pada tugas dan memiliki keinginan kuat dalam mencapai prestasi
Mereka menikmati kegiatan studi dan alisis. Mereka bekerja dengan rajin, obyektif, dan dengan cara-cara yang sistematik dan teratur. Juga bekerja serius, akurat, dan perfeksionis yang menghasilkan mutu output tinggi. Di samping itu mereka juga dapat bersifat kaku, cerewet, perhitungan,   dan lambat dalam pengambilan keputusan. Jadi kalau ingin membangun hubungan kerja dengan mereka secara efektif perlu menghindari berbicara bertele-tele. Kalau akan mengkritisi kita harus melakukannya dengan taktis dan dukungan argumentasi yang jelas dan terinci. Mengajak lebih taktis ketimbang instruksi. Orang bertipe ini sulit menerima desakan dan usulan yang terburu-buru.             

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan jika ada pertanyaan dan beri tanggapan anda dengan berkomentar disini ...