Tips Menghadapi Bos baru yang Menyebalkan


Setiap karyawan pasti ingin memiliki atasan yang menyenangkan, mudah diajak kerja sama dan bijaksana. Sayangnya, tak semua beruntung mendapat pemimpin yang sesuai harapan.


Mungkin di kantor yang sekarang, ada atasan baru yang arogan, otoriter, galak, dan punya sifat menyebalkan yang lainnya. Jangan terburu-buru menulis surat pengunduran diri karena tak tahan dengan perlakuan bos baru yang 'semena-mena'. Biar bagaimanapun, Anda harus mencoba menghadapinya dulu sebelum memutuskan keluar.


Menangani bos yang 'sulit' bisa membantu Anda untuk meningkatkan karir, meraih kesuksesan dan baik bagi kesehatan mental. Kenapa? Karena Anda akan belajar untuk bersabar, tenang menghadapi masalah dan otak jadi terlatih untuk berpikir cepat di bawah tekanan.


Lalu, bagaimana cara menghadapi bos yang galak dan menyebalkan? Berikut ini tipsnya;


1. Profesional
Tahan emosi ketika atasan mulai bersikap 'Aku adalah raja' dan mencecar Anda dengan segudang tugas. Biar bagaimanapun menyebalkannya, dia tetap atasan Anda, dan Anda wajib menghormatinya. Jika pimpinan Anda adalah orang yang suka mencari-cari kesalahan karyawannya, cobalah berusaha bekerja atau menyelesaikan tugas kantor sebaik mungkin. Bersikap profesional akan mencegah Anda jadi sasaran amukan saat suasana hati atasan sedang tidak enak.


2. Buat Batasan
Bagaimana menghadapi atasan yang workaholic dan berpikir bahwa semua karyawannya juga harus mengikuti cara kerjanya? Anda bisa menolak perintah atasan jika sudah melebihi batas waktu kerja, tapi lakukan dengan cara yang sopan. Pertama, atasan Anda harus bahwa Anda tidak bisa menyelesaikan semua pekerjaan yang menumpuk hanya dalam 24 jam.


Jadi, jika atasan selalu 'menghadiahi' Anda dengan setumpuk tugas, dan kelihatannya pekerjaan semakin banyak dari hari ke hari, sampaikanlah rasa keberatan Anda. Bukan dengan cara menolak terang-terangan, karena Anda justru akan terlihat seperti karyawan yang pemalas. Ketika dia memberi Anda segudang tugas dan memerintahkan untuk selesai hari itu juga, tanyakan seberapa darurat tugas itu dan mana yang harus diselesaikan saat itu juga. Berikan pengertian bahwa ada pekerjaan yang bisa dikerjakan di lain hari, sehingga Anda bisa fokus pada pekerjaan yang sekarang.


3. Hindari Drama
Sekesal apapun Anda dengan atasan, jangan pernah mengumbarnya ke seluruh kantor, apalagi ke rekan kerja yang berbeda divisi. Ketika Anda selalu mengeluhkan perlakuan atasan yang tidak baik ke setiap rekan yang Anda temui, Anda akan dicap sebagai 'drama queen' meskipun mungkin mereka juga tidak suka dengan sikap atasan tersebut.


Jika memang harus mengeluarkan keluh kesah, sampaikan hanya pada satu atau dua orang terdekat dan yang paling Anda percaya. Namun ingat, jangan juga terlalu banyak menceritakan tentang kejelekan atasan karena bisa saja menjadi bumerang bagi Anda suatu saat nanti.


4. Ambil Sisi Positif
Atasan Anda mungkin menyebalkan, tapi bukan berarti dia tidak memiliki sifat positif. Di samping perangainya yang galak, mungkin dia merupakan orang yang perhatian dan ingin karyawannya bisa cepat maju. Setiap Anda merasa sudah dibuat kesal, ingatlah sisi positif yang ada padanya. Dengan begitu, Anda akan sadar bahwa tidak ada manusia di dunia ini yang sempurna dan akhirnya bisa lebih menerima sifatnya yang menyebalkan itu.


5. Bercerminlah pada Diri Sendiri
Anda tidak akan bisa menghadapi bos yang mengesalkan jika belum tahu bagaimana menghadapi diri sendiri. Sebelum berpikir bahwa bos Anda adalah orang yang paling 'jahat' di muka bumi ini, tanyakan dulu beberapa hal ini pada diri sendiri: 'Apakah saya karyawan paling bagus di kantor ini?', 'Apakah pekerjaan saya sudah sempurna?' atau 'Sudahkah saya disiplin dalam bekerja?'.


Bos baru Anda mungkin sebelumnya berasal dari perusahaan yang produktif. Mungkin dia juga diberi target untuk menyukseskan perusahaan atau memang memiliki etos kerja yang keras. Boleh saja merasa kesal dengan sikap menyebalkan sang atasan. Tapi jika Anda menanggapinya dengan terlalu emosional dan sensitif, Anda tak akan mendapat keuntungan apa-apa selain hati yang dongkol setiap harinya.

Contoh-contoh Pertanyaan Umum dalam Wawancara


Di bawah ini diberikan daftar pertanyaan umum yang dapat menggali 12 aspek seperti berikut ini.


1. Motivasi
Pertanyaan yang dapat menggali aspek motivasi antara lain :

  • Mengapa anda memutuskan untuk melamar pekerjaan di perusahaan ini?
  • Apa yang membuat anda menjadi tertarik dengan perusahaan ini?
  • Tanggung jawab apa yang anda anggap penting dalam pekerjaan?
  • Tantangan apa yang anda cari dalam pekerjaan?
  • Sebutkan dua hal yang memotivasi anda dalam bekerja.
  • Apa yang dapat memotivasi anda dalam kehidupan pribadi anda?
  • Apa yang dapat memotivasi anda dalam menyelesaikan tugas yang sulit?
  • Apa yang dapat memotivasi anda agar menjadi sukses dalam pekerjaan?
  • Apa alasan anda keluar dari perusahaan sebelumnya ?
  • Apa yang membuat anda keluar dari perusahaan sebelumnya?
  • Selama perjalanan karir anda, posisi mana yang paling anda sukai?
  • Mengapa anda ingin mengubah karir ? (bila yang bersangkutan berpindah profesi/karir)
  • Apa arti bekerja bagi anda ?


2. Ketahanan Terhadap Tekanan (Stres)
Pertanyaan yang dapat menggali aspek ketahanan terhadap tekanan/stres antara lain :

  • Apakah anda dapat bekerja di bawah tekanan?
  • Pernahkan anda bekerja di bawah tekanan? Ceritakan bagaimana anda menyikapinya?
  • Dalam lingkungan kerja seperti apa anda merasa nyaman? (Terstruktur atau tidak?)
  • Seandainya ada konsumen yang marah karena hal yang bukan dilakukan anda, bagaimana anda menyikapinya?
  • Bagaimana anda menyikapi kritik yang diberikan kepada anda?
  • Seandainya anda mendapatkan pekerjaan yang tidak anda harapkan, apa yang akan anda lakukan?
  • Apa yang anda anggap sebagai hal yang berat untuk dilakukan dalam pekerjaan?
  • Seandainya anda dihadapkan dengan dua tugas yang harus diselesaikan pada saat yang bersamaan, apa yang akan anda lakukan?
  • Masalah terbesar apa yang pernah anda hadapi? Bagaimana anda mengatasinya?

3. Inisiatif
Pertanyaan yang dapat menggali aspek inisiatif antara lain :

  • Apa yang anda ketahui tentang perusahaan ini? Dan darimana serta bagaimana anda mengetahuinya?
  • Kriteria apa yang anda gunakan untuk mengevaluasi perusahaan yang anda harapkan menjadi tempat kerja anda?
  • Ceritakan mengenai pendidikan dan pelatihan yang pernah anda ikuti.
  • Bagaimana anda mendapatkan pekerjaan selama ini? (Apakah melalui iklan, referensi, dsb) - untuk yang sudah pernah bekerja.


4. Sikap kerja
Pertanyaan yang dapat menggali aspek sikap kerja antara lain :

  • Seandainya anda ditempatkan di cabang perusahaan yang jauh dari lokasi anda, bagaimana anda menyikapinya?
  • Seandainya ada pengalihan tanggung jawab pada pekerjaan yang anda pegang, bagaimana anda menyikapinya?
  • Ceritakan mengenai pengalaman kerja anda. (untuk yang sudah bekerja)
  • Apa tanggung jawab anda pada posisi tersebut? (untuk yang sudah bekerja)


5. Kepercayaan Diri
Pertanyaan yang dapat menggali aspek kepercayaan diri antara lain :

  • Menurut anda, apa definisi/arti kesuksesan? Dan seberapa besar pengaruhnya bagi anda?
  • Menurut anda, apa definisi/arti kegagalan? Dan seberapa besar pengaruhnya bagi anda?
  • Jelaskan ukuran/standar kesuksesan bagi anda.
  • Pekerjaan apa yang telah anda selesaikan dengan sukses?
  • Apa peran anda dalam kesuksesan tersebut?
  • Bagaimana anda memandang diri sendiri saat ini? Apakah sudah sukses?


6. Kemampuan Berpikir Analitis
Termasuk di dalam kemampuan berpikir analitis adalah 

  • "Kemampuan Memecahkan Masalah" (problem solving) dan
  • "Kemampuan Membuat Keputusan" (decision making).

Pertanyaan yang dapat menggali aspek kemampuan berpikir analitis antara lain :

  • Masalah tersulit apa yang pernah anda alami? Apa yang anda lakukan? Bagaimana penyelesaiannya?
  • Hambatan atau kendala apa yang ditemukan selama kuliah atau belajar? Bagaimana cara mengatasinya?
  • Ceritakan mengenai persoalan yang pernah anda pecahkan.
  • Ceritakan situasi dimana anda pernah memiliki masalah dengan pengambilan keputusan.
  • Ceritakan dimana anda harus membuat suatu keputusan.
  • Ceritakan bagaimana anda pernah memecahkan masalah yang sulit.
  • Ceritakan mengenai permasalahan yang paling sering anda hadapi dalam pekerjaan.
  • Apakah anda pernah menyelesaikan suatu permasalahan bersama-sama rekan? Apa peran anda dalam menyelesaikan masalah tersebut?
  • Apakah anda pernah diminta untuk menyelesaikan beberapa tugas dalam suatu waktu? Apa yang anda lakukan?
  • Bagaimana anda menyelesaikan suatu permasalahan yang muncul tiba-tiba?
  • Bagaimana anda mengidentifikasikan kedatangan suatu masalah?
  • Bagaimana anda membuat suatu keputusan penting?
  • Bagaimana anda memecahkan masalah?
  • Dalam situasi atau kondisi seperti apa, anda memiliki kemungkinan paling besar untuk berbuat kesalahan?
  • Keputusan apa yang terasa sulit bagi anda? Berikan Contohnya!
  • Menurut anda, faktor apa yang paling menentukan suksesnya seseorang?
  • Apa yang anda lakukan saat dihadapkan dengan pengambilan keputusan yang penting?
  • Apa yang anda lakukan saat kesulitan atau tidak dapat memecahkan persoalan yang anda hadapi?
  • Keputusan tersulit apa yang telah anda buat selama tiga tahun terakhir?
  • Kapan anda memutuskan untuk berhenti berusaha memecahkan suatu persoalan yang sulit?

7. Kemampuan Pencapaian Keberhasilan 
    (Achievement)
Pertanyaan yang dapat menggali aspek kemampuan pencapaian keberhasilan antara lain :

  • Apakah anda senang mengerjakan pekerjaan/proyek yang sulit?
  • Apakah anda mempunyai prestasi yang dibanggakan? Ceritakan!
  • Apakah anda memiliki inisiatif? Bagaimana anda menunjukkan hal tersebut? Ceritakan satu contoh inisiatif yang telah anda ambil.
  • Apakah anda pernah menyelesaikan persoalan yang sulit? Atau yang sebelumnya anda pikir tidak dapat anda selesaikan?
  • Bagaimana anda menunjukkan keinginan (willingness) untuk bekerja?
  • Sebutkan prestasi yang pernah anda capai dalam pekerjaan atau masa kuliah/sekolah!
  • Sebutkan lima pencapaian terbesar dalam hidup anda!
  • Apa kegagalan terbesar yang pernah anda alami? Kekecewaan apa yang anda alami?
  • Bagaimana anda mengatasi perasaan tersebut? Dan mengatasi kegagalan tersebut?
  • Hal atau lingkungan seperti apa yang paling mendorong anda dalam bekerja?
  • Menurut anda, apa tantangan terbesar dalam pekerjaan ?
  • Sebutkan bagian dari pekerjaan yang paling menantang dan yang paling tidak menantang.
  • Apakah anda termasuk orang yang berani dalam mengambil risiko ?
  • Berdasarkan pengalaman anda, ceritakan secara rinci dalam hal apa anda mengambil risiko untuk menyelesaikan suatu tugas?
  • Mengapa anda mengambil risiko tersebut?
  • Risiko apa yang anda hadapi saat mengajukan suatu usulan?
  • Prestasi apa yang pernah anda dapatkan di sekolah yang tidak dapat anda lupakan?
  • Prestasi apa yang pernah anda capai dalam bekerja yang mendapatkan penghargaan dari pimpinan atau perusahaan ? (baik penghargaan lisan ataupun penghargaan tertulis atau materi).


8. Aspirasi Diri
Pertanyaan yang dapat menggali aspek aspirasi diri antara lain :

  • Mata kuliah (mata pelajaran) apa yang paling anda senangi? Mata kuliah (mata pelajaran) apa yang paling anda tidak senangi? Kenapa?
  • Apa cita-cita anda ketika lulus sekolah? Ketika lulus kuliah?
  • Apakah anda berniat melanjutkan sekolah? Berniat melanjutkan kuliah?
  • Menurut anda, apakah nilai anda merupakan indikasi terbaik untuk hasil akademik anda?
  • Kenapa kami harus memilih anda?
  • Bisakah anda menyebutkan lima kelebihan dan lima kekurangan anda?
  • Bagaimana pendapat anda mengenai perusahaan ini?


9. Kelemahan Diri
Pertanyaan yang dapat menggali aspek kelemahan diri antara lain :

  • Apakah anda telah mencapai semua target yang telah anda tetapkan? Bila tidak, mengapa?
  • Bagaimana anda mengatasi kegagalan dalam pencapaian target tersebut?
  • Kelemahan apa yang muncul saat anda dihadapkan pada tugas yang sulit?


10. Sosialisasi
Pertanyaan yang dapat menggali aspek sosialisasi antara lain :

  • Ceritakan kegiatan anda di waktu senggang.
  • Kegiatan apa yang anda ikuti di lingkungan anda?
  • Seandainya anda menjadi anggota suatu organisasi, maka kegiatan apa dan peran apa yang akan anda lakukan dalam organisasi tersebut?
  • Selain belajar, kegiatan apa saja yang anda ikuti saat masih kuliah atau sekolah? Posisi apa yang anda pegang?


11. Kemandirian
Pertanyaan yang dapat menggali aspek kemandirian antara lain :

  • Ceritakan keputusan-keputusan penting dalam hidup anda, yang anda anggap sebagai keputusan anda sendiri. Juga ceritakan keputusan penting yang anda anggap bukan keputusan anda sendiri.
  • Mengapa anda memilih jurusan....?
  • Dalam pengambilan suatu keputusan, siapa yang berpengaruh dalam diri anda?
  • Dalam hal-hal apa saja orang-orang tersebut anda sertakan ?


12. Kepemimpinan
Pertanyaan yang dapat menggali aspek kepemimpinan antara lain :

  • Sebutkan kepribadian yang anda miliki yang mencerminkan kemampuan memimpin.
  • Menurut anda, kualitas apa yang dibutuhkan seorang pemimpin?
  • Apa yang paling menjadi tantangan bagi seorang pemimpin?
  • Bagaimana cara anda mendelegasikan suatu tanggung jawab?
  • Apakah anda membutuhka pengawas dalam bekerja?
  • Bagaimana cara anda membuat suatu rencana kerja?
  • Bagaimana cara anda memberikan teguran atau mendisiplinkan bawahan anda?
  • Seandainya ada bawahan anda yang melanggar aturan perusahaan, bagaimana anda menghadapinya?
  • Atasan seperti apa yang anda harapkan?
  • Seandainya anda kelebihan beban kerja, apa yang akan anda lakukan?
  • Bagaimana cara anda untuk memotivasi sesorang?
  • Atasan seperti apa yang menurut anda sulit untuk diajak kerja sama?
  • Bawahan seperti apa yang menurut anda sulit untuk diajak kerja sama?
  • Atasan seperti apa yang menurut anda tidak adil?
  • Seandainya anda membuat suatu kebijakan, kemudian bawahan anda banyak yang menentangnya, bagaimana anda mengatasinya?

Tips Menghadapi Wawancara


Di bawah ini diberikan 5 artikel/tulisan yang terkait dengan tips & trick menghadapi wawancara kerja. Semoga 5 artikel ini dapat membantu anda.


1. Saran-Saran Menghadapi Wawancara


Bagi anda yang dipanggil untuk menjalani wawancara kerja, sebaiknya anda memperhatikan beberapa saran di bawah ini.

  • Pastikan anda sudah tahu tempat wawancara. Disarankan beberapa hari sebelum wawancara, anda sudah mengetahui tempatnya, bahkan sudah melihat tempatnya.
  • Jika tidak diberitahu terlebih dulu jenis pakaian apa yang harus dipakai, maka gunakan pakaian yang bersifat formal, bersih dan rapi.
  • Baca kembali surat lamaran, CV anda, dan surat panggilan wawancara tersebut. Jangan lupa untuk membawa surat-surat atau dokumen-dokumen tersebut serta peralatan tulis saat wawancara.
  • Mempersiapkan diri menjawab berbagai pertanyaan yang mungkin diajukan pewawancara. Sebaiknya anda berlatih bersama rekan untuk mengantisipasi semua kemungkinan pertanyaan yang akan dilontarkan pewawancara, sehingga pertanyaan apa pun yang diajukan dapat dijawab dengan memuaskan.
  • Anda dapat menggunakan "daftar/contoh pertanyaan umum" (silakan klik) pada situs ini untuk berlatih menjawabnya bersama rekan anda.
  • Sebelum berangkat ke tempat wawancara, berdoalah terlebih dulu sesuai keyakinan anda.
  • Usahakan untuk tiba sepuluh menit lebih awal, jika terpaksa terlambat karena ada gangguan di perjalanan segera beritahu perusahaan (pewawancara). Namun usahakan jangan terlambat, karena banyak perusahaan yang langsung menganggap anda gagal bila terlambat.
  • Sapa satpam atau resepsionis yang anda temui dengan ramah.
  • Jika harus mengisi formulir, isilah dengan lengkap dan rapi.
  • Ucapkan salam (selamat pagi/siang/sore) kepada para pewawancara dan jika harus berjabat-tangan, jabatlah dengan erat (tidak terlalu keras namun tidak lemas).
  • Tetaplah berdiri sampai anda dipersilakan untuk duduk. Duduk dengan posisi yang tegak dan seimbang.
  • Persiapkan surat lamaran, CV anda, dan surat panggilan wawancara.
  • Ingat dengan baik nama pewawancara.
  • Lakukan kontak mata dengan pewawancara.
  • Tetap fokus pada pertanyaan yang diajukan pewawancara.
  • Tunjukkan antusiasme dan ketertarikan anda pada jabatan yang dilamar dan pada perusahaan.
  • Gunakan bahasa formal, bukan prokem atau bahasa gaul; kecuali anda diwawancarai untuk mampu menggunakan bahasa tersebut.
  • Tampilkan hal-hal positif yang pernah anda raih.
  • Tunjukkan energi dan rasa percaya diri yang tinggi, namun jangan berkesan sombong atau takabur. Banyak yang gagal hanya lantaran berkesan sombong, takabur, atau sok tahu.
  • Tunjukkan apa yang bisa anda perbuat untuk perusahaan bukan apa yang bisa diberikan oleh perusahaan kepada anda.
  • Jelaskan serinci mungkin hal-hal yang ditanyakan oleh pewawancara.
  • Ajukan beberapa pertanyaan bermutu di seputar pekerjaan anda dan bisnis perusahaan secara umum.
  • Berbicara dengan cukup keras sehingga suara jelas terdengar oleh pewawancara.
  • Akhiri wawancara dengan menanyakan apa yang harus anda lakukan selanjutnya.
  • Ucapkan banyak terima kasih kepada pewawancara atas waktu dan kesempatan yang diberikan kepada anda.

2. Persiapan Menghadapi Wawancara


Wawancara adalah bagian dari proses penerimaan karyawan mempunyai berbagai tujuan. Ada yang dimaksudkan untuk lebih mengetahui keterampilan teknis yang dimiliki pelamar, mengetahui kepribadian pelamar, atau mengetahui kemampuan pelamar menangani berbagai hal.


Wawancara biasanya dilakukan untuk melengkapi hasil tes tertulis. Hal-hal yang tidak mungkin diperoleh dari tes tertulis akan digali melalui proses wawancara. Dalam hal ini, anda dituntut untuk berusaha menguasai diri anda sendiri (khususnya kelebihan dan kelemahan anda). Juga berusaha menguasai bidang pekerjaan yang anda lamar.


Cari Informasi Sebanyak Mungkin dan Berlatihlah


Jika anda telah sampai pada tahap wawancara, sebenarnya secara kualitas, anda telah memenuhi persyaratan untuk diterima di perusahaan tersebut. Namun anda dapat gagal hanya karena kurang mengetahui tentang perusahaan tempat anda melamar. Untuk itu, sebaiknya anda juga berusaha mengetahuinya, dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai kebiasaan di perusahaan tersebut. Tidak ada salahnya anda bertanya kepada resepsionis, satpam, atau tukang parkir sekalipun untuk mengetahui kebiasaan-kebiasaan di tempat tersebut.


Pewawancara mana pun kurang menyukai orang yang terlalu tertutup. Usahakan memberikan informasi sejelas-jelasnya mengenai apa yang ditanyakan oleh pewawancara. Jangan pasif, sebaiknya usahakan aktif memberi informasi. Jangan mengesankan anda menyembunyikan sesuatu, namun anda juga jangan terlalu berlebihan dan menyampaikan hal-hal yang tidak relevan. Tetaplah tenang dan mengatakan yang sebenarnya.


Usahakan jawaban anda selalu mengindikasikan karakter yang kuat, ulet, dan bersemangat, karena perusahaan mana pun selalu menyukai orang demikian.


Sebaiknya anda berlatih bersama rekan untuk mengantisipasi semua kemungkinan pertanyaan yang akan dilontarkan pewawancara, sehingga pertanyaan apa pun yang diajukan dapat dijawab dengan memuaskan. Anda dapat menggunakan "daftar/contoh pertanyaan umum" (silakan klik) pada situs ini untuk berlatih menjawabnya bersama rekan anda.


Berbagai Kondisi


Ada kalanya wawancara juga dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan anda menghadapi dan menangani berbagai situasi. Untuk yang jenis ini, anda mungkin menghadapi pewawancara yang akan mendiamkan anda begitu saja selama 5-10 menit sebelum memulai percakapan. Mungkin juga ia akan berpura-pura tidak peduli dan membaca koran ketika anda masuk, atau ia akan mengajukan bantahan-bantahan yang tidak masuk akal terhadap setiap jawaban anda, atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan konyol tentang keluarga anda, dan banyak trik lain.


Menghadapi kondisi begini, prinsip utama yang harus anda pegang adalah anda benar-benar menginginkan pekerjaan tersebut, sehingga apa pun yang terjadi anda akan menghadapinya dengan baik. Jika anda dicuekin, tetaplah bersikap sopan. Katakan "Saya tertarik dengan pekerjaan ini dan bermaksud menjelaskan kepada Bapak/Ibu mengapa anda harus mempertimbangkan saya untuk posisi ini."


Jangan sampai terpengaruh dengan sikap pewawancara yang mungkin tampak aneh. Usahakan tetap tenang dan berpikir positif. Tanamkan dalam benak anda bahwa hal ini hanyalah bagian dari proses yang wajar sehingga anda tidak perlu merasa sakit hati atau kecewa.





3. Cara Berpakaian Yang Baik Dalam 
    Wawancara


Berpakaian yang "baik" dalam wawancara memang tidak dapat digeneralisasikan karena setiap perusahaan memiliki kebiasaan-kebiasaan/budaya perusahaan yang berbeda. Namun, ada beberapa tips yang dapat diingat, antara lain:


Cari informasi terlebih dahulu tentang perusahaan dan Bapak/Ibu yang akan mewawancarai anda. Beberapa perusahaan memiliki peraturan atau "kebiasaan" berpakaian secara formal, tetapi ada juga yang semi formal, atau bahkan ada yang bebas. Hal ini penting, agar anda tidak dilihat sebagai "orang aneh', disesuaikan dengan posisi yang akan dilamar. Bagi pelamar pria disarankan menggunakan kemeja lengan panjang dan berdasi, tidak perlu menggunakan jas. Berpakaian rapi dan bersih, tidak kusut. Hal ini memberi kesan bahwa anda menghargai wawancara ini.


Berpakaian dengan warna yang tidak terlalu menyolok (misalkan mengkilap, ngejreng).
Bagi pelamar wanita berpakaian yang tidak terlalu ketat (rok bawah, kancing baju atasan).
Berpakaian dengan desain yang simpel (tidak telalu banyak pernik-pernik, toh ini bukan acara pesta).
Tidak berlebihan dalam menggunakan wewangian dan perhiasan.


4. Pengaruh Kontak Mata dan Suara dalam 
    Wawancara


Dalam wawancara, faktor diluar "isi" seringkali dapat mempengaruhi keberhasilan suatu wawancara. Mulai dari penampilan, sampai cara berbicara.


Seorang pewawancara yang berpengalaman akan merasakan sebagian karakter yang diwawancara dari sinar matanya. Tidak perlu dengan memelototi, atau dengan sinar mata syahdu, melainkan tataplah secara wajar kepada pewawancara.


Intinya, bahwa melalui tatapan anda selama wawancara haruslah menandakan :

  • Apakah anda cukup percaya diri;
  • Apakah anda berpikir positif terhadap proses komunikasi dalam wawancara tersebut;
  • Apakah anda jujur dengan isi komunikasi anda;
  • Apakah anda tampil "jujur" sesuai dengan kepribadian anda yang sebenarnya, tidak dibuat-buat.

Intonasi akan memperlihatkan apakah anda seorang yang percaya diri atau tidak. Tidak perlu dengan cara mengatur suara seperti seorang pemain sinetron, tetapi cukuplah bahwa anda dapat menggunakan intonasi yang menarik minat lawan bicara untuk terus berkomunikasi.


Usahakan tidak memberi nada agresif, atau nada "menutup" diri. Gunakanlah intonasi yang mewakili dengan isi pesan anda. Volume, warna, dan irama memang harus diatur dengan baik, tetapi bukan harus menjadi orang yang tampil bukan sebagai dirinya sendiri.




5. Sopankah Menanyakan Hasil Wawancara ?


Panggilan wawancara kerja merupakan saat yang paling menyenangkan bagi pencari kerja. Karena panggilan tersebut merupakan langkah awal untuk meniti pekerjaan yang diidamkan. Tak heran jika test wawancara atau test interview menimbulkan banyak harapan di dalam diri pencari kerja. Bayangan mendapatkan pekerjaan yang bagus, gaji yang cukup dan teman-teman kerja yang menyenangkan seakan sudah di pelupuk mata.


Tetapi seringkali terjadi harapan tinggallah harapan, panggilan selanjutnya ternyata hanya tinggal penantian dan impian. Dering telepon atau surat panggilan selanjutnya, tak kunjung tiba. Anda pun jadi penasaran dan diliputi berbagai pertanyaan, apakah akan ada panggilan lagi atau memang hasil wawancara Anda tidak diproses. Tak jarang harapan yang tadinya berkobar mendadak padam.


Memang, pada beberapa perusahaan memerlukan waktu yang agak lama bahkan ada yang membutuhkan waktu sampai satu bulan untuk memproses kelanjutan test wawancara. Nah, kalau Anda menghadapi situasi demikian, agar tidak penasaran, Anda dapat menanyakan kepastian kepada perusahaan tersebut melalui telepon. Anda dapat bertanya setelah melewati waktu dua minggu dari waktu wawancara. Tanyakan langsung pada divisi HRD atau orang yang mewawancarai Anda.


Jangan merasa ragu dan takut untuk menanyakan hal ini, karena bertanya merupakan hak Anda. Lagi pula, menanyakan kepastian kabar dan kelanjutan proses lamaran Anda dalam waktu dua minggu atau lebih setelah wawancara adalah hal yang etis dan cukup sopan. Perusahaan pun pasti maklum atas pertanyaan Anda. Untuk itu usai wawancara, ada baiknya Anda menanyakan siapa dan nomor telepon yang dapat dihubungi untuk menanyakan hasil wawancara Anda.


Jika pihak perusahaan menjawab bahwa hasil test Anda tersimpan dalam database dan sewaktu-waktu diperlukan Anda akan dipanggil lagi, berarti jawaban sesungguhnya lamaran Anda tidak diproses lebih lanjut. Jawaban seperti itu biasanya merupakan penolakan secara halus setidaknya untuk saat itu. Bisa jadi, suatu saat jika ada kualifikasi yang cocok, Anda akan dipanggil lagi. Namun dengan jawaban seperti itu Anda jangan lantas terus menanti tanpa berusaha lagi. Buatlah lamaran lain sebanyak-banyaknya.


Sebaliknya kalau jawaban perusahaan memberi kepastian, misalnya,"Anda memang memenuhi kualifikasi kami dan dengan pertanyaan Anda, kami sekaligus memanggil Anda pada tanggal...", berarti kemungkinan besar Anda akan diterima. Mungkin saat itu pihak perusahaan belum sempat menghubungi Anda lebih lanjut dikarenakan adanya kepentingan lain.


Hidup ini memang penuh dengan kemungkinan. Untuk itu Anda jangan berhenti berusaha untuk mendapatkan kemungkinan yang terbaik. Sehingga kemungkinan itu akan menjelma menjadi suatu 'kepastian' yang menggembirakan.

Tips Keselamatan Dan Kesehatan Dalam Bekerja



Di era golbalisasi menuntut pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di setiap tempat kerja termasuk di sektor kesehatan. Untuk itu kita perlu mengembangkan dan meningkatkan K3 disektor kesehatan dalam rangka menekan serendah mungkin risiko kecelakaan dan penyakit yang timbul akibat hubungan kerja, serta meningkatkan produktivitas dan efesiensi.


Dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari karyawan/pekerja di sektor kesehatan tidak terkecuali di Rumah Sakit maupun perkantoran, akan terpajan dengan resiko bahaya di tempat kerjanya. Resiko ini bervariasi mulai dari yang paling ringan sampai yang paling berat tergantung jenis pekerjaannya.


Dari hasil penelitian di sarana kesehatan Rumah Sakit, sekitar 1.505 tenaga kerja wanita di Rumah Sakit Paris mengalami gangguan muskuloskeletal (16%) di mana 47% dari gangguan tersebut berupa nyeri di daerah tulang punggung dan pinggang. Dan dilaporkan juga pada 5.057 perawat wanita di 18 Rumah Sakit didapatkan 566 perawat wanita adanya hubungan kausal antara pemajanan gas anestesi dengan gejala neoropsikologi antara lain berupa mual, kelelahan, kesemutan, keram pada lengan dan tangan.


Di perkantoran, sebuah studi mengenai bangunan kantor modern di Singapura dilaporkan bahwa 312 responden ditemukan 33% mengalami gejala Sick Building Syndrome (SBS). Keluhan mereka umumnya cepat lelah 45%, hidung mampat 40%, sakit kepala 46%, kulit kemerahan 16%, tenggorokan kering 43%, iritasi mata 37%, lemah 31%.


Dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, pasal 23 mengenai kesehatan kerja disebutkan bahwa upaya kesehatan kerja wajib diseleng-garakan pada setiap tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai resiko bahaya kesehatan yang besar bagi pekerja agar dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya, untuk memperoleh produktivitas kerja yang optimal, sejalan dengan program perlindungan tenaga kerja.




HAL-HAL YANG BERHUBUNGAN PELAKSANAAN K3 PERKANTORAN


Ada beberapa hal penting yang harus mendapatkan perhatian sehubungan dengan pelaksanaan K3 perkantoran, yang pada dasarnya harus memperhatikan 2 (dua) hal yaitu indoor dan outdoor, yang kalau diurai seperti dibawah ini :



  • Konstruksi gedung beserta perlengkapannya dan operasionalisasinya terhadap bahaya kebakaran serta kode pelaksanaannya.
  • Jaringan elektrik dan komunikasi.
  • Kualitas udara.
  • Kualitas pencahayaan.
  • Kebisingan.
  • Display unit (tata ruang dan alat).
  • Hygiene dan sanitasi.
  • Psikososial.
  • Pemeliharaan.
  • penggunaan Komputer.





PERMASALAHAN K3 PERKANTORAN DAN REKOMENDASI


Konstruksi gedung :

  • Disain arsitektur (aspek K3 diperhatikan mulai dari tahap perencanaan).
  • Seleksi material, misalnya tidak menggunakan bahan yang membahayakan seperti asbes dll.
  • Seleksi dekorasi disesuaikan dengan asas tujuannya misalnya penggunaan warna yang disesuaikan dengan kebutuhan.
  • Tanda khusus dengan pewarnaan kontras/kode khusus untuk objek penting seperti perlengkapan alat pemadam kebakaran, tangga, pintu darurat dll. (peta petunjuk pada setiap ruangan/unit kerja/tempat yang strategis misalnya dekat lift dll, lampu darurat menuju exit door).


Kualitas Udara :

  • Kontrol terhadap temperatur ruang dengan memasang termometer ruangan.
  • Kontrol terhadap polusi
  • Pemasangan “Exhaust Fan” (perlindungan terhadap kelembaban udara).
  • Pemasangan stiker, poster “dilarang merokok”.
  • Sistim ventilasi dan pengaturan suhu udara dalam ruang (lokasi udara masuk, ekstraksi udara, filtrasi, pembersihan dan pemeliharaan secara berkala filter AC) minimal setahun sekali, kontrol mikrobiologi serta distribusi udara untuk pencegahan penyakit “Legionairre Diseases “.
  • Kontrol terhadap linkungan (kontrol di dalam/diluar kantor).
  • Misalnya untuk indoor: penumpukan barang-barang bekas yang menimbulkan debu, bau dll.
  • Outdoor: disain dan konstruksi tempat sampah yang memenuhi syarat kesehatan dan keselamatan, dll.
  • Perencanaan jendela sehubungan dengan pergantian udara jika AC mati.
  • Pemasangan fan di dalam lift.


Kualitas Pencahayaan (penting mengenali jenis cahaya) :

  • Mengembangkan sistim pencahayaan yang sesuai dengan jenis pekerjaan untuk membantu menyediakan lingkungan kerja yang sehat dan aman. (secara berkala diukur dengan Luxs Meter)
  • Membantu penampilan visual melalui kesesuaian warna, dekorasi dll.
  • Menegembangkan lingkungan visual yang tepat untuk kerja dengan kombinasi cahaya (agar tidak terlalu cepat terjadinya kelelahan mata).
  • Perencanaan jendela sehubungan dengan pencahayaan dalam ruang.
  • Penggunaan tirai untuk pengaturan cahaya dengan memperhatikan warna yang digunakan.
  • Penggunaan lampu emergensi (emergency lamp) di setiap tangga.



Jaringan elektrik dan komunikasi (penting agar bahaya dapat dikenali) :


Internal

  • Over voltage
  • Hubungan pendek
  • Induksi
  • Arus berlebih
  • Korosif kabel
  • Kebocoran instalasi
  • Campuran gas eksplosif



Eksternal
Faktor mekanik

  • Faktor fisik dan kimia.
  • Angin dan pencahayaan (cuaca)
  • Binatang pengerat bisa menyebabkan kerusakan sehingga terjadi hubungan pendek.
  • Manusia yang lengah terhadap risiko dan SOP.
  • Bencana alam atau buatan manusia.


Rekomendasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Perkantoran:

  • Penggunaan central stabilizer untuk menghindari over/under voltage.
  • Penggunaan stop kontak yang sesuai dengan kebutuhan (tidak berlebihan) hal ini untuk menghindari terjadinya hubungan pendek dan kelebihan beban.
  • Pengaturan tata letak jaringan instalasi listrik termasuk kabel yang sesuai dengan syarat kesehatan dan keselamatan kerja.
  • Perlindungan terhadap kabel dengan menggunakan pipa pelindung.



Kontrol terhadap kebisingan :

  • Idealnya ruang rapat dilengkapi dengan dinding kedap suara.
  • Di depan pintu ruang rapat diberi tanda ” harap tenang, ada rapat “.
  • Dinding isolator khusus untuk ruang genset.
  • Hak-hal lainnya sudah termasuk dalam perencanaan konstruksi gedung dan tata ruang.


Display unit (tata ruang dan letak) :

  • Petunjuk disain interior supaya dapat bekerja fleksibel, fit, luas untuk perubahan posisi, pemeliharaan dan adaptasi.
  • Konsep disain dan dan letak furniture (1 orang/2 m?).
  • Ratio ruang pekerja dan alat kerja mulai dari tahap perencanaan.
  • Perhatikan adanya bahaya radiasi, daerah gelombang elektromagnetik.
  • Ergonomik aspek antara manusia dengan lingkungan kerjanya.
  • Tempat untuk istirahat dan shalat.
  • Pantry dilengkapi dengan lemari dapur.
  • Ruang tempat penampungan arsip sementara.
  • Workshop station (bengkel kerja).



Hygiene dan Sanitasi :
Ruang kerja

  • Memelihara kebersihan ruang dan alat kerja serta alat penunjang kerja.
  • Secara periodik peralatan/penunjang kerja perlu di up grade.

Toilet/Kamar mandi

  • Disediakan tempat cuci tangan dan sabun cair.
  • Membuat petunjuk-petunjuk mengenai penggunaan closet duduk, larangan berupa gambar dll.
  • Penyediaan bak sampah yang tertutup.
  • Lantai kamar mandi diusahakan tidak licin.


Kantin

  • Memperhatikan personal hygiene bagi pramusaji (penggunaan tutup kepala, celemek, sarung tangan dll).
  • Penyediaan air mengalir dan sabun cair.
  • Lantai tetap terpelihara.
  • Penyediaan makanan yang sehat dan bergizi seimbang. Pengolahannya tidak menggunakan minyak goreng secara berulang.
  • Penyediaan bak sampah yang tertutup.
  • Secara umum di setiap unit kerja dibuat poster yang berhubungan dengan pemeliharaan kebersihan lingkungan kerja.

Psikososial

  • Petugas keamanan ditiap lantai.
  • Reporting system (komunikasi) ke satuan pengamanan.
  • Mencegah budaya kekerasan ditempat kerja yang disebabkan oleh :

1. Budaya nrimo.
2. Sistem pelaporan macet.
3. Ketakutan melaporkan.
4. Tidak tertarik/cuek dengan lingkungan sekitar.

  • Semua hal diatas dapat diatasi melalui pembinaan mental dan spiritual secara berkala minimal sebulan sekali.
  • Penegakan disiplin ditempat kerja.
  • Olah raga di tempat kerja, sebelum memulai kerja.
  • Menggalakkan olah raga setiap jumat.


Pemeliharaan


  • Melakukan walk through survey tiap bulan/triwulan atau semester, dengan memperhitungkan risiko berdasarkan faktor-faktor konsekuensi, pajanan dan kemungkinan terjadinya.
  • Melakukan corrective action apabila ada hal-hal yang tidak sesuai dengan ketentuan.
  • Pelatihan tanggap darurat secara periodik bagi pegawai.
  • Pelatihan investigasi terhadap kemungkinan bahaya bom/kebakaran/demostrasi/ bencana alam serta Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) bagi satuan pengaman.



Aspek K3 perkantoran (tentang penggunaan komputer)

  • Pergunakan komputer secara sehat, benar dan nyaman. Hal-hal yang harus diperhatikan :
* Memanfaatkan kesepuluh jari.
* Istirahatkan mata dengan melihat kejauhan setiap 15-20 
   menit.
* Istirahat 5-10 menit tiap satu jam kerja.
* Lakukan peregangan.
* Sudut lampu 45 derajat.
* Hindari cahaya yang menyilaukan, cahaya datang harus 
   dari belakang.
* Sudut pandang 15 derajat, jarak layar dengan mata 30 – 50 
   cm.
* Kursi ergonomis (adjusted chair).
* Jarak meja dengan paha 20 cm
* Senam waktu istirahat.


Rekomendasi untuk Kesehatan dan Keselamatan Kerja Perkantoran

  • Perlu membuat leaflet/poster yang berhubungan dengan penggunaan komputer disetiap unit kerja.
  • Mengusulkan pada Pusat Promosi Kesehatan untuk membuat poster/leaflet.
  • Penggunaan komputer yang bebas radiasi (Liquor Crystal Display).


PENUTUP


Dalam pelaksanaan K3 perkantoran perlu memperhatikan 2(dua) hal penting yakni indoor dan outdoor. Baik perhatian terhadap konstruksi gedung beserta perlengkapannya dan operasionalisasinya terhadap bahaya kebakaran serta kode pelaksanannya maupun terhadap jaringan elektrik dan komunikasi, kualitas udara, kualitas pencahayaan, kebisingan, display unit (tata ruang dan alat), hygiene dan sanitasi, psikososial, pemeliharaan maupun aspek lain mengenai penggunaan komputer.